Tuesday, February 26, 2013

Pameran “A Glimpse into Pakistani Arts Works”



Merenungi Rasa Kemanusiaan Jimmy Engineer


Oleh Winarto




"Gulf War", lukisan karya Jimmy Engineer
Wajah perempuan tua berkerudung itu tampak begitu berduka. Di latar belakang dan depan terlihat bayangan hitam sejumlah serdadu dan peralatan perang. Di sudut kiri bawah terpampang wajah seorang bocah dengan ikat kepala berupa kawat berduri. Sedangkan persis di bawah sosok wajah perempuan itu tampak seorang lelaki tengah khusuk bersembahyang.

Lukisan berjudul “Gulf War” karya Jimmy Engineer itu sangat mengiris hati. Sebuah gambaran pedih tentang perang. Lukisan Jimmy Engineer ini adalah salah satu dari puluhan lukisan karya sejumlah pelukis Pakistan yang dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta dari tanggal 14-28 Februari 2013. Selain karya Jimmy Engineer, pameran bertajuk “A Glimpse Into Pakistani Art Works” memajang karya pelukis kenamaan Pakistan lain seperti Ghulam Rasul, Ayesha Khan, Sanaullah dan Fauzia Mazhar Sana.

                                                                                                                Jimmy Engineer

Lukisan karya Jimmy Engineer
Jimmy Engineer (kelahiran 1954) merupakan pelukis Pakistan yang dikenal di dunia internasional karena karya-karyanya yang sangat kental berbicara tentang masalah-masalah kemanusiaan, seperti kondisi masyarakat miskin, para korban perang, para penyandang cacat. Jimmy sendiri seorang aktivis yang banyak memberikan bantuan kepada masyarakat yang terpinggirkan secara sosial dan politik dan memperjuangkan hak-hak bagi kehidupan yang lebih baik. Sepanjang karirnya sebagai pelukis sekitar tigapuluh tahun ia telah menghasilkan lebih dari tigaribu lukisan yang sebagian dikoleksi oleh para kolektor di sekitar 50 negara.

Pada pameran di Galeri Nasional Jakarta ia mengusung sekitar duapuluhan karyanya, termasuk karyanya yang monumental berjudul “In Honour of The Men, Women and Children Who Laid Their Lives in The Struggle of 1947”.  Lukisan ini menggambarkan berbagai adegan secara detil kondisi masyarakat pada masa perang memperjuangkan kemerdekaan Pakistan pada akhir tahun 1940an. Melalui lukisannya ini Engineer tampaknya ingin mengajak masyarakat Pakistan untuk menghargai pengorbanan para pendahulu mereka dalam masa perang dan mengajak mereka untuk berbuat yang terbaik bagi negerinya. Bagi kita masyarakat di luar Pakistan, lukisan ini mengajak kita untuk merenungi betapa besarnya biaya sosial dan manusiawi peperangan.

Selain tema-tema sosial kemanusiaan, ia melukis pemandangan, religiusitas, kaligrafi, potret diri, arsitektur dan abstrak.
                                                                                                Ayesha Khan
"Step to Heaven" karya Ayesha Khan
Pelukis Pakistan lain yang cukup dikenal dunia internasional yaitu Ayesha Khan. Selama sepuluh tahun terakhir  ini Ayesha Khan tinggal di Bali dan mengaku jatuh cinta pada pulau dewata itu. Karya-karyanya banyak menggambarkan suasana kehidupan masyarakat sehari-hari.

Salah satu karyanya yang menarik dalam pameran kali ini adalah “Step to Heaven”  yang menggambarkan beberapa warga di depan sebuah puri peninggalan kerajaan Majapahit di Karangasem, Bali.

Dengan menonjolkan bangunan puri yang menjulang tinggi, sosok beberapa warga yang tampak kecil di bawah bangunan, dengan dominasi warna coklat tipis keputihan, lukisan ini menghadirkan suasana religius. Lukisan ini senada dengan karyanya yang lain “Gateway to Nirvana” yang melukiskan seorang pendeta Budha tengah menapaki tangga bangunan candi tempat bersembahyang di Myanmar. Agaknya, Ayesha Kan mempunyai perhatian besar pada kehidupan religius di beberapa negara.

English version: A Glimpse Into Pakistan Arts Works